Isi Waktu Luang dengan Menganyam Anyaman Bambu

KEBUMEN ON NEWS - Masyarakat Desa Glontor, Kecamatan Karanggayam di sela-sela kesibukan menggarap sawah tadah hujan dan beternak sapi, menyibukkan diri sehari-hari dengan membuat kerajinan dari menganyam bambu untuk dijadikan kerajinan yang bernilai ekonomi yaitu cething, asbak, dan peralatan dapur lainnya.

Keahlian menganyam bambu sudah berlangsung cukup lama secara turun-temurun. Melalui pelatihan-pelatihan yang diterima pengrajin cething saat ini, pembuat anyaman bambu sudah mampu mengkreasikan hasil anyamannya menjadi berbagai kerajinan unik.

Untuk membuat satu cething kecil, hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Dalam sehari setiap pengrajin dapat membuat kurang lebih 5 (lima) cething. Kerajinan bambu ini memiliki keunggulan yaitu tidak mudah rusak dan pecah sehingga sangat diminati orang - desa ketika hajatan.

Untuk hasil kerajinan itu dijual di Pasar Somawangsa di Desa Gunungsari, Lokasi Desa Glontor yang di daerah. Seiring dengan gencarnya program pemerintah pusat terkait UMKM diharapkan perajin dapat memiliki brand sendiri sehingga memiliki nilai jual yang tinggi, serta mampu menembus pasar luar Kabupaten Kebumen. Bahkan belum lama ini Pemerintah Kabupaten Kebumen membuka peluang bagi perajin anyaman pandan merambah pasar nasional dan internasional.