Selamat datang di website Kebumen On News - Berita Terupdate Dari Warga Desa di Kabupaten Kebumen -|-

Klotekan Lesung, Tradisi yang Masih Dilestarikan Hingga Kini

Fikri Setiawan

Dibaca 65x

2022-12-27 10:48:06

#

KEBUMEN ON NEWS - Sebelum ada mesin penggiling padi, Lesung adalah alat untuk menumbuk padi pada zaman dahulu, digunakan untuk memisahkan bulir-bulir beras dan sekam. Lesung tersebut digunakan untuk menguliti gabah menjadi beras dengan dibantu alat yang namanya alu sebagai penumbuknya. Lesung terbuat dari kayu yang berukuran seperti pohon utuh. Kemudian dilubangi bagian tengahnya, persis seperti perahu. Panjangnya kurang lebih 2 - 3 meter.


Kerukunan dan keguyuban masih sangat kuat terjaga. Jika ada salah seorang warga desa yang mempunyai hajat entah itu mengawinkan anak atau mengkhitankan anak tentu membutuhkan banyak beras sebagai pelengkap upacara syukuran. Dari situlah kemudian warga desa bahu-membahu membantu menumbuk beras atau “nutu”.


Di Desa Poncowarno tradisi itu masih dilestarikan oleh masyarakat, menumbuk beras atau nutu dengan cara klotekan lesung dilakukan oleh Ibu-Ibu secara bersama-sama jika ada salah satu warga yang menikahkan anaknya maupun mengkhitankan.


"Tradisi klotekan ini masih kita jaga dengan baik terutama jika ada warga yang memiliki hajat, entah menikahkan anak perempuan atau lelakinya maupun sunatan, klotekan ini masih kita laksanakan untuk menjaga dan melestarikan tradisi orang-orang terdahulu kita, sebagai simbol gotong-royong, dan juga kerukunan antar warga," jelas Dwi Uji Kepala Desa Poncowarno, di sela-sela kegiatannya, Kamis (22/12/2022).


Karena Lesung yang berbentuk seperti kentongan (berlubang), ketika alu sebagai alat dijatuhkan pada Lesung untuk menumbuk maka akan menimbulkan bunyi nyaring. Klotekan ini dilakukan untuk memanggil dan menunggu warga lain sebelum menumbuk padi, maka dimulailah klotekan. Klotekan juga sebagai isyarat bahwa ada salah satu warga desa yang sedang mempunyai hajat. Setelah mendengar adanya kotekan maka akan berdatangan warga yang lain untuk membantu menumbuk padi.


Selesai menumbuk padi, biasanya mereka melakukan klotekan lagi sebagai hiburan. Perpaduan suara dari setiap sisi lubang Lesung menghasilkan irama yang merdu. Apalagi disertai dengan nyanyian yang sesuai irama. Dari perpaduan irama musik disertai dengan suara tembang seolah mengajak beberapa orang untuk melakukan tarian atau joget. (FS/gp)

 

BERITA LAINNYA


Selamat! 176 Siswa MAN 1 Kebumen Lolos ke PTN Favorit di Indonesia

#Pendidikan

KEBUMEN ON NEWS - Dunia pendidikan Kebumen kembali mencatat prestasi membanggakan. Sebanyak 176...


Jahit Kilat Kebumen

#UMKM

KEBUMEN ON NEWS - Nayla Jahit Kilat yang berlokasi di Desa Kuwarisan, Kecamatan Kutowinangun,...


Meriah dan Penuh Euforia! Nobar Timnas di Alun-alun Kebumen Meledak Saat Gol Penalti Romeny

#Informasi

KEBUMEN ON NEWS - Ribuan warga memadati Alun-alun Pancasila Kebumen, Kamis (5/6/2025), untuk...


SMK Muhammadiyah Petahanan Selenggarakan Simulasi Penanggulangan Bencana

#Pendidikan

KEBUMEN ON NEWS - Pondok pesantren sang pencerah dan SML Muhammadiyah petanahan kebumen...


Sablon Sangkrip Asal Kebumen

#UMKM

KEBUMEN ON NEWS - Taufik, putra asli Desa Kutosari, Kecamatan Kebumen, memiliki kecintaan mendalam...


Siswa MAN 1 Kebumen Raih Prestasi Gemilang di MTQ Tingkat Kabupaten

#Pendidikan

KEBUMEN ON NEWS - Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kebumen kembali menorehkan prestasi membanggakan...


Jasa Hias Mahar dan Seserahan

#UMKM

KEBUMEN ON NEWS - Jasa hias mahar dan seserahan merupakan usaha yang dapat meraup banyak...


Anda ingin menjadi contributor
di Kebumen On News ?

Daftar On News