Memiliki Manfaat yang Tinggi untuk Kesehatan, Inilah Beberapa Kecamatan Penghasil Petai di Kebumen

KEBUMEN ON NEWS - Petai tak hanya populer di Indonesia, namun juga di beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Thailand dan Filipina. Di negara-negara tersebut, petai juga digunakan sebagai obat herbal tradisional karena diyakini bisa mengatasi sejumlah penyakit. Dalam dunia bisnis, petai telah menjadi komoditas yang bernilai tinggi, terutama bagi para produsen dan eksportir di wilayah Asia Tenggara.

Permintaan global terhadap petai terus meningkat karena kepopulerannya dalam berbagai hidangan tradisional dan kreatif.

Nah, ada satu desa di Kebumen yang dikenal sebagai penghasil petai. Letaknya di wilayah Kebumen Tengah. Tepatnya di Desa Wadasmalang Kecamatan Karangsambung. Selain itu, desa-desa pegunungan di Kecamatan Alian, Prembun, Padureso, Sadang, Karangsambung, Ayah, Poncowarno, dan Kutowinangun. Dilansir Berita Kebumen, produksi petai di desa ini sangatlah melimpah. Salah seorang petani di sana mengungkap bahwa produksi dari pohon petai ukuran besar bisa mencapai 300 ikat. Satu ikatnya sendiri terdiri dari 10 sampai 12 papan petai. Tentang harga petai di tingkat petani kini rata-rata Rp1.500/baris untuk petai tua kelas super dan Rp1000 /baris kelas biasa. Sedangkan petai muda Rp800/baris. Sedangkan di tingkat pengepul harganya berselisih Rp300 sampai Rp500 dari harga di tingkat petani.

Pete biasanya disajikan sebagai lalapan atau campuran membuat sambal goreng. Bau yang khas dari pete tersebut biasanya membuat sebagian orang tidak menyukai pete. Namun dibalik bau rasanya yang khas, petai dapat dijadikan sebagai sumber energi, memiliki protein, karbohidrat, fosfor, vitamin A, dan zat besi. Petai juga mengandung vitamin C yang cukup tinggi dan berperan penting dalam proses hidroksilasi asam amino prolin dan lisin. Hidroksi prolin dan lisin dapat membantu proses penyembuhan luka, serta menjaga daya tahan tubuh melawan infeksi dan stres.