Nasi Penggel Kebumen, Saksi Perjuangan Perlawan terhadap Belanda
Reni Arum
Dibaca 863x
2024-11-04 15:46:27

KEBUMEN ON NEWS - Nasi Penggel, makanan tradisional khas Kebumen, bukan hanya menyajikan cita rasa yang menggugah selera, tetapi juga menyimpan kisah heroik di balik sejarah perjuangan melawan penjajahan Belanda. Dikenal dengan keunikan penyajiannya yang menggunakan pincuk daun pisang dan ciri khas bumbu gurihnya, Nasi Penggel telah menjadi bagian integral dari identitas budaya Kebumen.
Dalam sejarahnya, Nasi Penggel sering kali menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Kebumen melawan penjajahan Belanda. Pada masa penjajahan, makanan ini menjadi salah satu konsumsi pokok para pejuang yang berjuang di medan perang. Dengan porsi yang praktis dan mudah dibawa, Nasi Penggel memberikan energi dan semangat bagi para pejuang dalam menghadapi kerasnya perjuangan.
Tak hanya sebagai sumber energi, Nasi Penggel juga menjadi simbol persatuan dan kebersamaan masyarakat Kebumen. Di balik setiap pincuk daun pisang yang berisi nasi dengan sayur dan lauk sederhana, tersimpan semangat gotong royong dan solidaritas. Dalam situasi sulit, masyarakat Kebumen saling berbagi Nasi Penggel sebagai bentuk dukungan dan dorongan moral bagi para pejuang.
Dikutip dari berbagai sumber menybetukan, konon nasi penggel tercipta tidak jauh dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Pada tahun 1948, Kali Kemit yang berada di Kebumen menjadi garis pemisah antara wilayah yang dikuasai Belanda dan Indonesia.
Ketika Indonesia berusaha merebut wilayah yang masih dikuasai Belanda, terjadi pertempuran sengit di Kali Kemit. Dalam pertempuran tersebut banyak pejuang yang gugur.
Dalam hal membantu masalah konsumsi, warga beramai-ramai mensuplai kebutuhan pangan para pejuang yang bertempur.
Untuk memudahkan dalam proses pendistribusian, nasi yang dibuat dibentuk bulat-bulat, atau dalam bahasa Jawa dikepeli. Dari situlah nasi penggel hadir di tengah masyarakat hingga kini. Nasi Penggel bisanya dibentuk bulat-bulat seukuran bola pingpong. Biasanya disajikan dengan daun pisang yang dibentuk berupa pincuk, kemudian dengan tambahan sayur “gori” (nangka muda) dan kikil yang dimasak dengan bumbu kuning.
Lauk pendampingnya ada tahu dan tempe mendoan. Untuk harganya sendiri pun cukup murah, hanya Rp 8.000 per satu porsinya. Nasi penggel bisa ditemukan di Dusun Lengkongan, Desa Kebulusan, Kecamatan Pejagoan, Kebumen. Penjual nasi penggel berkumpul tepatnya di pinggir Jalan Raya Sokka setelah Jembatan Luk Ulo, sekitar dua kilometer dari Alun-Alun Kota Kebumen.
Namun jika ingin menikmati Nasi Penggel, Anda harus bangun pagi-pagi. Warung Nasi Penggel biasanya buka pukul 05.30 WIB, dan sudah ludes pada pukul 08.00 WIB.
TERPOPULER
KONTRIBUTOR TERAKTIF
1 | Reni Arum | (552post) | |
2 | Setiyo nugroho | (189post) | |
3 | Hari Satria Wibowo | (181post) | |
4 | Siska Ayu | (165post) | |
5 | ![]() |
Aji | (115post) |
KHAS KEBUMEN
BERITA LAINNYA

Calhaj Kebumen Tertua 94 Tahun, Termuda 18 Tahun
#Khas Kebumen
KEBUMEN ON NEWS - Calon Haji asal Kabupaten Kebumen Hingga awal April 2025, sudah dipastikan...

Pantai Karang Agung, Suguhkan Pesona Karang Ikonik
#Pariwisata
KEBUMEN ON NEWS - Keindahan alam Pantai Karang Agung di Desa Argopeni, Kecamatan Ayah, Kabupaten...

Pantai Sawangan, Cocok Untuk Spot Healing
#Pariwisata
KEBUMEN ON NEWS - Kabupaten Kebumen memiliki luas wilayah sebesar 1.334,10 kilometer persegi,...

UNESCO Tetapkan Geopark Kebumen dan Meratus sebagai Global Geoparks
#Pariwisata
KEBUMEN ON NEWS - Geopark Kebumen dan Geopark Meratus telah resmi menjadi bagian dari...

Kebumen Punya UPTD Khusus Perempuan dan Anak
#Informasi
KEBUMEN ON NEWS - UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) resmi beroperasi di Kabupaten...

Menantang Arus di Sendang Dalem River Tubing, Wisata Adrenalin Kebumen
#Pariwisata
KEBUMEN ON NEWS - Libur Lebaran selalu jadi momen spesial untuk berkumpul dan quality time...

Janeng Kebumen: Kesenian yang Menggabungkan Hiburan dan Dakwah Islam
#Khas Kebumen
KEBUMEN ON NEWS - Kesenian Janeng Kebumen berkembang di kalangan masyarakat pedesaan, khususnya...