Nasi Penggel Kebumen, Saksi Perjuangan Perlawan terhadap Belanda
nisa setyawati
Dibaca 16x
2024-11-04 15:46:27
KEBUMEN ON NEWS - Nasi Penggel, makanan tradisional khas Kebumen, bukan hanya menyajikan cita rasa yang menggugah selera, tetapi juga menyimpan kisah heroik di balik sejarah perjuangan melawan penjajahan Belanda. Dikenal dengan keunikan penyajiannya yang menggunakan pincuk daun pisang dan ciri khas bumbu gurihnya, Nasi Penggel telah menjadi bagian integral dari identitas budaya Kebumen.
Dalam sejarahnya, Nasi Penggel sering kali menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Kebumen melawan penjajahan Belanda. Pada masa penjajahan, makanan ini menjadi salah satu konsumsi pokok para pejuang yang berjuang di medan perang. Dengan porsi yang praktis dan mudah dibawa, Nasi Penggel memberikan energi dan semangat bagi para pejuang dalam menghadapi kerasnya perjuangan.
Tak hanya sebagai sumber energi, Nasi Penggel juga menjadi simbol persatuan dan kebersamaan masyarakat Kebumen. Di balik setiap pincuk daun pisang yang berisi nasi dengan sayur dan lauk sederhana, tersimpan semangat gotong royong dan solidaritas. Dalam situasi sulit, masyarakat Kebumen saling berbagi Nasi Penggel sebagai bentuk dukungan dan dorongan moral bagi para pejuang.
Dikutip dari berbagai sumber menybetukan, konon nasi penggel tercipta tidak jauh dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Pada tahun 1948, Kali Kemit yang berada di Kebumen menjadi garis pemisah antara wilayah yang dikuasai Belanda dan Indonesia.
Ketika Indonesia berusaha merebut wilayah yang masih dikuasai Belanda, terjadi pertempuran sengit di Kali Kemit. Dalam pertempuran tersebut banyak pejuang yang gugur.
Dalam hal membantu masalah konsumsi, warga beramai-ramai mensuplai kebutuhan pangan para pejuang yang bertempur.
Untuk memudahkan dalam proses pendistribusian, nasi yang dibuat dibentuk bulat-bulat, atau dalam bahasa Jawa dikepeli. Dari situlah nasi penggel hadir di tengah masyarakat hingga kini. Nasi Penggel bisanya dibentuk bulat-bulat seukuran bola pingpong. Biasanya disajikan dengan daun pisang yang dibentuk berupa pincuk, kemudian dengan tambahan sayur “gori” (nangka muda) dan kikil yang dimasak dengan bumbu kuning.
Lauk pendampingnya ada tahu dan tempe mendoan. Untuk harganya sendiri pun cukup murah, hanya Rp 8.000 per satu porsinya. Nasi penggel bisa ditemukan di Dusun Lengkongan, Desa Kebulusan, Kecamatan Pejagoan, Kebumen. Penjual nasi penggel berkumpul tepatnya di pinggir Jalan Raya Sokka setelah Jembatan Luk Ulo, sekitar dua kilometer dari Alun-Alun Kota Kebumen.
Namun jika ingin menikmati Nasi Penggel, Anda harus bangun pagi-pagi. Warung Nasi Penggel biasanya buka pukul 05.30 WIB, dan sudah ludes pada pukul 08.00 WIB.
TERPOPULER
KONTRIBUTOR TERAKTIF
1 | nisa setyawati | (292post) | |
2 | Setiyo nugroho | (189post) | |
3 | Hari Satria Wibowo | (181post) | |
4 | Siska Ayu | (165post) | |
5 | Aji | (115post) |
BERITA LAINNYA
Kisah Ipda Lanjar Jadi Tukang Urut di Kebumen
#Kesehatan
KEBUMEN ON NEWS - Seorang abdi negara di Kebumen dikenal karena kemampuannya di bidang patah...
Eksistensi Pengrajin Cobek Di Kebumen
#UMKM
KEBUMEN ON NEWS - Di era modern seperti sekarang ini masyarakat sudah mulai beralih ke blender atau ...
Wisata Alun-Alun Pancasila Kebumen
#Khas Kebumen
KEBUMEN ON NEWS - Wajah baru Alun-alun Kebumen kini menjadi pusat perhatian masyarakat. Dengan...
Nasi Penggel Kebumen, Saksi Perjuangan Perlawan terhadap Belanda
#Pariwisata
KEBUMEN ON NEWS - Nasi Penggel, makanan tradisional khas Kebumen, bukan hanya menyajikan cita rasa...
UMKM Produksi Peci dan Jas Hujan Desa Karangsari
#UMKM
KEBUMEN ON NEWS - Kemajuan desa dapat diukur dari segi tingkat perkemabangan ekonomi warga di desa ...
Wahana Wisata Baru Jetski Menganti
#Pariwisata
KEBUMEN ON NEWS - Kini wahana wisata baru Jetski hadir di Menganti Kebumen. SM Jetski merupakan...
Destinasi Baru Wisata Kolam Renang Watugede Sruweng
#Pariwisata
KEBUMEN ON NEWS - Bagi Anda warga Kebumen dan sekitarnya yang ingin mengisi akhir pekan, bisa...