Agus Ikut Rasakan Pedasnya Harga Cabai

KEBUMEN ON NEWS - Kenaikan harga cabai secara signifikan terjadi di sejumlah daerah di tanah air belakangan ini. Meski cabai bukan termasuk bahan makanan pokok, tetapi menjadi pelengkap dapur yang selalu menjadi buruan para ibu rumah tangga.

Naiknya harga cabai di pasaran diakibatkan pasokan minim karena lahan sawah petani yang dipenuhi tanaman kacang hijau dan jagung karena musim kemarau. Para petani memilih tanaman kacang hijau dan jagung karena tidak membutuhkan banyak pengairan.

Kondisi berbeda dialami Agus (30), petani cabai di Desa Setrojenar, Kebumen. Sejak menanam cabai tanggal 7 September lalu,  ia sudah melangsungkan panen satu kali sebanyak 20 kilogram.

Adapun biasanya, harga jual rata-rata cabai itu sekitar Rp25 ribu per kilogram. Saat ini, Ia meraup untung dengan kenaikan harga cabai tersebut hampir tiga kali lipat di harga Rp65 ribu per kilogram dan per November terus merangkak naik menjadi Rp70 ribu per kilogram.

Ia menyebut, harga cabai tersebut terus merangkak naik sejak dua bulan lalu.

Sejauh ini, kata dia, belum banyak menemui kendala atas tanaman cabai miliknya.

"Kendala saat ini hanyalah musim ang terlalu panas meski sudah muai ada gerimis sedikit jadi harus rajin ‘nemprot’ dan beri pengairan, sementara itu kalau penyakit busuk daun atau benih belum waktunya sekarang, entah kalau nanti," tambahnya.

Agus meneaskan, atas panen tanaman cabai ini dijual kepada pengepul desa. Kemudian, pengepul menjual ke Pasar Kebumen dan Induk Jakarta untuk dijual ke pedagang eceran.