Eksistensi Pengrajin Cobek Di Kebumen

KEBUMEN ON NEWS - Di era modern seperti sekarang ini masyarakat sudah mulai beralih ke blender atau membeli bumbu masak instan, cobek pun kini mulai ditinggalkan. Namun para pengrajin cobek batu asal Desa Penusupan Kecamatan Sruweng Kebumen ternyata masih eksis. Mereka tidak berhenti memproduksi cobek. Kebanyakan masyarakat di desa tersebut, setiap harinya menggali batu cadas dengan alat tradisional yang kemudian dibentuk menjadi cobek lengkap dengan ulekannya.

Salah satu pengrajin menyampaikan teknik pembuatan cobek di sini sudah diwariskan secara turun temurun dari puluhan tahun yang lalu bahkan dalam sehari pengrajin mampu memproduksi sebanyak 60 cobek beserta ulekannya.

Untuk proses pembuatan cobek diawali dengan pengambilan batu yang ada di pegunungan. Batu-batu tersebut selanjutnya dibentuk kasar menjadi ulekan dan cobek untuk menjadi barang setengah jadi kemudian dihaluskan menggunakan gerinda listrik. Setelah halus cobek dan ulekan bisa langsung dijual dengan harga Rp 10 ribu hingga Rp 50 ribu. Cobek buatan warga Desa Penusupan sudah dijual hingga ke luar kota seperti Purwokerto dan Cilacap.