Eksistensi Wayang Orang Wisma Budhaya Kebumen

KEBUMEN ON NEWS - Wayang orang adalah salah satu seni pertunjukan tradisional yang berasal dari Jawa, khususnya Jawa Tengah. Cerita yang dimainkan didasarkan pada kisah Mahabharata dan Ramayana yang mengandung pesan-pesan moral. Dalam pertunjukan wayang orang, selain menampilkan pertunjukan dalam bentuk pertunjukan panggung teater tradisional, wayang orang juga diisi dengan sendratari.

Setelah lama terlupakan, Wayang Orang dihidupkan kembali Keraton Surakarta dan Yogyakarta, dua kerajaan yang muncul dari pembagian Mataram dalam Perjanjian Giyanti pada 1755.

Sanggar Wisma Budhaya yang berlokasi di Desa Tambakmulyo, Kecamatan Puring ini menjadi saksi bisu perjuangan kelompok seni Wayang Orang di Kebumen. Di gedung inilah mereka rutin berlatih dan menggelar pertunjukan. Sebelum mementaskan Wayang Orang, koordinasi para pemain dengan sutradara menjadi hal yang wajib. Wayang Orang Wisma Budhaya masih menggunakan cerita epos Mahabharata dan Ramayana yang menjadi pakem setiap lakon yang digarap. Berbeda dengan pertunjukan teater yang lebih mementingkan kepiawaian pemain dalam berekspresi, pemain Wayang Orang lebih mengutamakan postur badan.

Eksistensi Wayang Orang Wisma Budhaya menjaga kelestarian Wayang Orang tak hanya melalui pertunjukan, mayoritas para pemain yang tergabung dalam paguyuban ini senantiasa menularkan ilmu seni Wayang Orang dengan menjadi pengajar pribadi salah satunya Ki Sutarso, pria yang berprofesi sebagai guru karawitan. Kecintaannya terhadap Wayang Orang membuatnya tak berhenti mengajar. 

Wayang Orang Wisma Budhaya tak sekedar kelompok seni yang bertahan karena uang, kepeduliannya terhadap Wayang Orang tak bisa dinilai dengan rupiah, bagi mereka Wayang Orang adalah jati diri bangsa Indonesia yang harus dijaga agar tak menjadi pentas yang terlupakan.