Inspirasi Keseharian Jadi Sumber Pendapatan

KEBUMEN ON NEWS - Terinspirasi dari seringnya naik kapal feri, Effendy (30) akhirnya menjadi pengrajin miniatur kapal feri dari bambu.

Hanya berbekal peralatan sederhana berupa cutter, pisau kecil, dan lem kayu. Effendy bisa mengubah bambu biasa menjadi karya seni dengan nilai jual tinggi.

Dengan keterampilan yang didapat secara otodidak, Bapak satu anak ini memanfaatkan rumpun bambu yang tumbuh di belakang rumahnya menjadi miniatur kapal.

Tidak sembarang bambu yang dipakainya, Effendy hanya memanfaatkan bambu apus atau dalam bahasa jawa disebut pring tali.

Dipilihnya bambu apus ini karena mempunyai sifat lentur sehingga mudah dibentuk.

Miniatur kapal berbagai ukuran mulai dari 40 cm hingga 135 cm ditawarkan dengan harga mulai Rp75 ribu hingga jutaan rupiah. Untuk membuat 1 (satu) buah miniatur kapal ini membutuhkan 3 (tiga) sampai 7 (tujuh) hari tergantung ukurannya. Hal ini tentu saja membuat Effendy meninggalkan pekerjaannya sebagai sopir untuk konsentrasi ke miniatur kapalnya.

Meski baru enam bulan menekuni kerajinan ini, hasil karya Effendy sudah banyak diminati masyarakat Tidak kurang 40-an miniatur kapal dihasilkannya.

Warga RT 1 RW 4 Desa Rowokele Kecamatan Rowokele ini, memasarkan hasil karyanya melalui sosial media dengan akun Facebook.