Selamat datang di website Kebumen On News - Berita Terupdate Dari Warga Desa di Kabupaten Kebumen -|-

Pandan Kuning, Diantara Legenda dan Bersiap Mendegam

Dibaca 4829x

2022-11-01 11:03:39

#

KEBUMEN ON NEWS - Siapa yang tidak tahu, Kebumen memiliki banyak obyek wisata yang demikian indah. Pantai-pantainya membentang luas, dan menjadi pilihan bagi wisatawan, baik dalam maupun luar Kebumen untuk menikmatinya. 


Ada satu obyek wisata pantai yang cukup dikenal juga di Kebumen, bukan saja karena keindahan pantainya. Namun pepohonan nan sejuk serta 'kesrakakalan' tempat ini. Pandan Kuning namanya. 


Nama Pandang Kuning bagi sebagian masyarakat wilayah Kebumen tentu tidak asing terdengar di telinga. Karena nama tersebut selalu dihubung-hubungkan dengan Pantai Petanahan yang merupakan gerbang menuju istana alam ghaib di Laut Selatan yang dikuasai oleh seorang ratu yaitu Nyi Roro Kidul.


Konon, untuk bertemu Nyi Roro Kidul ada ritual tertentu dan tempat yang khusus yaitu Pondok Keramat Pandan Kuning yang terletak di sisi barat Pantai Petanahan yang berupa bangunan untuk bersemedi dan juga ada bangunan pendopo.


Seperti disampaikan Sunarti (49 tahun), salah satu warga Kebumen asli Kecamatan Petanahan yang kini berdomisili di Kebumen kota. Ia tampak antusias saat mendengar Pemkab Kebumen tak lama lagi akan menggelar event 'Kebumen Mendegam', tepatnya pada Desember 2022 mendatang. Event ini akan menjadi agenda kegiatan Pemerintah Kabupaten Kebumen untuk menutup tahun 2022 dan menyambut tahun baru 2023 dengan serangkaian acara. Di antaranya konser musik dan juga Kebumen Half Marathon, atau lomba lari marathon. 


Menurut Sunarti, saat ia kecil, Pandan Kuning banyak didatangi orang yang memiliki tujuan tertentu. Beberapa yang datang melakukan semedi di Pondok Keramat Pandan Kuning. Konon kata Sunarti, jika beruntung, mereka yang melakukan semedi dapat bertemu dengan penguasa Laut Kidul dan dipenuhi apa yang diinginkan, dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi.


"Ya, waktu saya kecil memang banyak orang yang datang ke Pandan Kuning. Saya lihat sebagain besar dari mereka bersemedi," tutur Sunarti.


Namun seiring berjalannya waktu, Pandan Kuning mulai terlupakan dari hal-hal mistisnya. Kebanyakan mereka datang karena ingin menikmati pemandangan pantainya yang memang indah, dan teduh karena banyaknya pohon cemara di sekitarnya.


"Kalau sekarang, orang ke Pandan Kuning ya untuk wisata, sudah gak kayak dulu lagi," tambah Sunarti.


Sunarti pun menceritakan legenda Pandan Kuning yang ia dengar dari kakek neneknya semasa masih ada.


"Menurut para sesepuh, dulu pada masa pemerintahan Mataram yang Rajanya Sutawijaya, terlahirlah seorang gadis cantik dan jelita yang bernama Dewi Sulastri. Namun gadis keturunan bangsawan selalu bersikap ramah pada siapapun," cerita Sunarti


Sunarti juga menceritakan bahwa gadis bangsawan Sulastri ternyata merasa terkekang dengan adat yang terjadi di lingkungannya. Lastri yang notabene adalah anak dari seorang Bupati Pucang Kembar, Bupati Citro Kusumo yang memang cukup disegani oleh warganya.


"Ternyata, Sulastri ini oleh ayahnya telah dicalonkan dengan Joko Puring. Seorang Adipati di Bulupitu. Ia tak mau dijodohkan dengan Joko Puring. Ia justru mencintai Raden Sujono, sekalipun hanya seorang anak Demang dari Wonokusumo, yang konon ceritanya, datang untuk mengabdi menjadi seorang pembantu," lanjut Sunarti.


Kemudian, Sunarti pun meneruskan ceritanya, kisah cinta Sulastri yang kemudian berubah menjadi sebuah cinta segitiga. Yakni, antara Joko Puring dan Raden Sujono yang sama-sama mencintai Sulastri.


Cinta segitiga ini akhirnya berkembang menjadi huru-hara bagi Kabupaten Pucang Kembar. Namun dengan modal tampan dan kesungguhannya, Raden Sujono berhasil mempersunting Ratu Ayu Kabupaten Pucang Kembar, menggantikan Citro Kusumo menjadi bupati di Kabupaten tersebut.


Prahara cinta ini tak berhenti sampai di sini, sekalipun sudah dipertaruhkan dengan adanya Sayembara dan dimenangkan oleh Raden Sujono. Buntutnya ketika suami Sulastri sedang menjalankan tugas negara memberantas berandal, atau preman-preman, secara kebetulan Joko Puring bisa membawa lari Sulastri sampai ke Pantai Karanggadung (sekarang dikenal sebagai Pantai Petanahan). Tetapi hal tersebut diketahui oleh Raden Sujono dan akhirnya terjadi lagi pertarungan yang maha dahsyat dua satria yang memang punya kesaktian. Namun begitu, Sulastri akhirnya bisa direbut kembali oleh suaminya.


Dalam versi lain menurut Sunarti juga disebutkan, bahwa ketika Sulastri diikat pada pohon Pandan ternyata ada suatu keajaiban. Pandan tersebut berubah menjadi Pandan Kuning dan nama tersebut digunakan untuk memberi nama tempat istirahatnya Sulastri dan suaminya, setelah Joko Puring berhasil dihalau pergi entah kemana.


Itu adalah kisah legenda dari Pandan Kuning. Kini Pantai Pandan Kuning yang berada satu lokasi dengan Pantai Petanahan sudah menjadi sebuah obyek wisata yang demikian indah. Tak hanya Sunarti, warga sekitar cukup antusias dengan akan digelarnya event 'Kebumen Mendegam'. Namun mereka berharap saat event berlangsung, semua tetap menjaga tindak tanduk dan perilaku dengan baik. (dp/gp) 

 

 

BERITA LAINNYA


Emping Melinjo An Nikmah, Camilan Tradisional Ambal yang Merambah Shopee dan TikTok

#UMKM

KEBUMEN ON NEWS -  Kebumen – Di era digital saat ini, usaha kuliner tradisional semakin kreatif memasarkan produknya. Emping Melinjo An Nikmah yang beralamat di RT 04 RW 01 Desa Bener Kulon, Kecamatan Ambal adalah salah satunya. Mengandalkan resep turun-temurun, usaha rumahan ini...


KTH Margo Rahayu, Ubah Hasil Hutan Jadi Produk Kreatif Berkualitas

#Ekonomi

KEBUMEN ON NEWS - Di tengah potensi sumber daya hutan yang melimpah, Kelompok Tani Hutan (KTH) Margo Rahayu di Desa Grenggeng, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Kebumen berhasil menunjukkan inovasi dengan mengolah bahan hasil hutan menjadi produk kreatif bernilai jual tinggi. Didirikan ...


Tri Gantungan Kunci Resin Bertema Laut Karya Ibu Sri Sudarwati, Sentuhan Kreatif UMKM Lokal

#UMKM

KEBUMEN ON NEWS -  Kreativitas pelaku UMKM di Jawa Tengah semakin berwarna. Salah satunya ditunjukkan oleh Ibu Sri Sudarwati, pengrajin asal [isi lokasi bila ada] yang menghadirkan produk unik berupa Tri Gantungan Kunci Resin bertema laut. Produk ini lahir setelah dirinya mengikuti pelatihan...


Maqom Aroengbinang Kuwarisan: Jejak Sejarah dan Spirit Leluhur di Kutowinangun

#Khas Kebumen

KEBUMEN ON NEWS -  Di Desa Kuwarisan, Kecamatan Kutowinangun, Kabupaten Kebumen, terdapat sebuah warisan budaya dan spiritual yang telah dijaga turun-temurun oleh keturunan Aroengbinang. Kompleks makam keluarga Aroengbinang bukan sekadar tempat peristirahatan leluhur, tetapi juga...


Kopi Cabai Jawa, Inovasi Unik dari Karang Tengah Poncowarno

#Pertanian

KEBUMEN ON NEWS - Di tengah tren inovasi minuman berbasis kopi, kelompok tani Setia Jaya di Desa Karang Tengah, Kecamatan Poncowarno, Kebumen, menghadirkan kreasi baru yang cukup unik kopi cabai jawa. Racikan ini lahir dari tangan ketua kelompok tani yang ingin memadukan cita...


Squash Bunga Telang Bunda Ros: Kesegaran Alami dari Pemetikan Pertama

#UMKM

KEBUMEN ON NEWS - Kesegaran alami bunga telang kini hadir dalam sajian Squash Bunga Telang Bunda Ros. Pemetikan pertama dilakukan pada pagi hari agar kualitas bunga telang tetap prima, menghasilkan warna biru alami yang cantik sekaligus kaya antioksidan. Squash ini diracik dengan...


Entok Goreng Legendaris di Kuwarasan: Tiga Dekade Menjaga Rasa Tradisi

#UMKM

KEBUMEN ON NEWS - Di Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen, berdiri sebuah warung makan sederhana yang telah menjadi ikon kuliner sejak lebih dari 30 tahun lalu. Warung ini terkenal dengan menu utamanya: entok goreng, sayur nangka, tempe mendoan, telur asin, dan peyek. Meski tampil sederhana,...


Anda ingin menjadi contributor
di Kebumen On News ?

Daftar On News