Selamat datang di website Kebumen On News - Berita Terupdate Dari Warga Desa di Kabupaten Kebumen -|-

Sejarah PSHT, Organisasi Silat Tertua di Indonesia, Dulu Namanya ‘’Sedulur Tunggal Kecer’’

Reni Arum

Dibaca 798x

2024-09-03 12:23:30

#

KEBUMEN ON NEWS - Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) merupakan salah satu organisasi silat tertua di Indonesia. PSHT berdiri sejak 1922.

Awalnya, PSHT bukanlah organisasi silat melainkan sebuah perkumpulan bernama Sedulur Tunggal Kecer yang didirikan oleh Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo pada 1903. Ia merupakan putra sulung dari Ki Ngabehi Soeromihardjo, seorang mantri cacar di daerah Ngimbang, Jombang, Jawa Timur.

Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo masih memiliki silsilah keluarga dengan Betoro Katong yang merupakan pendiri Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Semasa hidupnya, Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo memiliki ketertarikan pada seni bela diri pencak silat. Ia pun sempat pergi ke berbagai daerah untuk mengasah kemampuan silatnya.

Mulannya ia pergi ke Parahiyangan, Bandung, Jawa Barat pada 1892 untuk mempelajari berbagai aliran pencak silat. Kemudian, ia pindah ke Jakarta, Lampung, Padang, dan Aceh hingga akhirnya kembali ke Surabaya pada 1902.

Selang setahun, ia mendirikan Sedulur Tunggal Kecer sebagai sebuah perkumpulan dengan pencak silatnya bernama Joyo Gendelo Tjipto Muljo.

Pada 1907, Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo akhirnya mengubah nama Sedulur Tunggal Kecer menjadi Persaudaraan Setia Hati (PSH) di Desa Winongo, Madiun, Jawa Timur.

Ia menggunakan kata ‘persaudaraan’ untuk mengikat rasa persaudaraan antaranggota PSH dan membentuk rasa nasionalisme di kalangan pemuda Indonesia yang kala itu masih dijajah Belanda.

Setelah bersulih nama menjadi PSH, Ki Hadjar Hardjo Oetomo yang merupakan salah satu tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia didapuk menjadi pemimpin PSH sejak 1922 sampai 1948.

Pada masa kepemimpinan Ki Hadjar Hardjo Oetomo, Belanda sempat menganggap PSH merupakan tempat latihan pencak silat dalam rangka menghimpun perlawanan kepada Belanda.

Maka dari itu, Belanda kemudian menangkap Ki Hadjar Hardjo Oetomo dan membuangnya ke beberapa daerah, mulai dari Jember, Cipinang, hingga Padangpanjang.

Namun, pada masa kepemimpinan Ki Hadjar Hardjo Oetomo muncul usulan agar PSH berganti nama menjadi Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Usul ini berasal dari RM. Soetomo Mangkoedjojo, seorang pegawai bank yang merupakan murid Ki Hadjar Hardjo Oetomo.

Usul itu dikemukakan pada 1942, namun baru disepakati melalui kongres pertama pada 1948. Setelah itu, PSH resmi berganti nama menjadi PSHT. Itulah cikal bakal sejarah PSHT.

Setelah itu, PSHT dipimpin oleh RM. Soetomo Mangkoedjojo sampai 1956. Namun karena ia dipindahtugaskan ke Surabaya, maka kepemimpinan PSHT dilanjutkan oleh Irsad pada 1956-1958 dan Santoso pada 1958-1966.

Pada 1960-an, terjadi pergolakan di internal PSHT sehingga kepemimpinan kembali ke tangan RM. Soetomo Mangkoedjojo pada 1966-1974.

PSHT kemudian menggelar kongres di Madiun dan memilih RM. Imam Koesoepangat menjadi Ketua Pusat PSHT pada 1974-1977. RM. Imam Koesoepangat membawa PSHT menjadi organisasi silat yang disegani.

Setelah berkembang pesat, PSHT kemudian menggelar kongres lagi dan memilih Badini menjadi pimpinan untuk periode 1977-1981. Lalu, dilanjutkan oleh Tarmadji Budi Harsono pada 1981-2014. Pada masa kepemimpinan Tarmadji Budi Harsono, keanggotaan PSHT mencapai belasan juta di seluruh dunia.

Selain itu, PSHT juga mendirikan Yayasan Setia Hati Terate untuk mengelola kekayaan PSHT dan membangun padepokan agung yang menjadi landmark organisasi.

Setelah itu, kepemimpinan PSHT berada di tangan Richard Simorangkir dan Arif Suryono sebagai pelaksana tugas (plt) sampai akhirnya Muhammad Taufik terpilih pada 2016-2017.

Kemudian, kongres menggelar pemilihan lagi dan menetapkan Moerdjoko HW sebagai pimpinan PSHT sejak 2017 sampai saat ini.

Moerdjoko HW memimpin PSHT dengan lebih dari 300 pengurus cabang dan komisariat di dalam dan luar negeri.

BERITA LAINNYA


Sate Ambal Pak Alip, Kuliner Legendaris di Jantung Kota Kebumen

#Khas Kebumen

KEBUMEN ON NEWS - Jika Anda berkunjung ke Kota Kebumen, jangan lewatkan kuliner khas yang satu ini: Sate Ayam Ambal, yang terkenal dengan bumbu tempe khasnya. Salah satu tempat legendaris yang masih bertahan hingga kini adalah Sate Ayam Ambal Pak H. Kasman "Pak Alip", berlokasi di...


Penjahit Kandi Asal Kebumen

#Khas Kebumen

KEBUMEN ON NEWS - Dwi Riyanto, seorang penjahit asal Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen,...


Legit by Kopi Djempol: Ngopi dengan Rasa, Kenangan, dan Kehangatan

#Khas Kebumen

KEBUMEN ON NEWS -Jika kamu sedang mencari tempat ngopi yang nyaman, hangat, dan berkesan di Kebumen, Legit by Kopi Djempol adalah jawabannya. Terletak di Jalan H.M. Sarbini No. 198, kafe ini buka setiap hari mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB , menyajikan suasana yang pas untuk santai, ...


D’Celup Chicken Crispy, Sensasi Ayam Celup Saos Kekinian

#UMKM

KEBUMEN ON NEWS -Pecinta ayam crispy berbumbu kini punya tempat baru yang wajib dikunjungi: D’Celup Chicken Crispy, sebuah kuliner modern yang menghadirkan sensasi ayam goreng krispi dengan celupan aneka saos menggoda. Terletak strategis di Jalan Pramuka, dekat kantor Kecamatan Kebumen, tempat ...


Emping Melinjo An Nikmah, Camilan Tradisional Ambal yang Merambah Shopee dan TikTok

#UMKM

KEBUMEN ON NEWS -  Kebumen – Di era digital saat ini, usaha kuliner tradisional semakin kreatif memasarkan produknya. Emping Melinjo An Nikmah yang beralamat di RT 04 RW 01 Desa Bener Kulon, Kecamatan Ambal adalah salah satunya. Mengandalkan resep turun-temurun, usaha rumahan ini...


KTH Margo Rahayu, Ubah Hasil Hutan Jadi Produk Kreatif Berkualitas

#Ekonomi

KEBUMEN ON NEWS - Di tengah potensi sumber daya hutan yang melimpah, Kelompok Tani Hutan (KTH) Margo Rahayu di Desa Grenggeng, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Kebumen berhasil menunjukkan inovasi dengan mengolah bahan hasil hutan menjadi produk kreatif bernilai jual tinggi. Didirikan ...


Tri Gantungan Kunci Resin Bertema Laut Karya Ibu Sri Sudarwati, Sentuhan Kreatif UMKM Lokal

#UMKM

KEBUMEN ON NEWS -  Kreativitas pelaku UMKM di Jawa Tengah semakin berwarna. Salah satunya ditunjukkan oleh Ibu Sri Sudarwati, pengrajin asal [isi lokasi bila ada] yang menghadirkan produk unik berupa Tri Gantungan Kunci Resin bertema laut. Produk ini lahir setelah dirinya mengikuti pelatihan...


Anda ingin menjadi contributor
di Kebumen On News ?

Daftar On News