Selamat datang di website Kebumen On News - Berita Terupdate Dari Warga Desa di Kabupaten Kebumen -|-

MENGGALI POTENSI KERAJINAN KERAMIK GERABAH DI DESA KLAPASAWIT

Arif Triyanto

Dibaca 1371x

2018-11-27 11:32:13

#

KEBUMEN ON NEWS - Potensi desa adalah segenap sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki desa sebagai modal dasar yang perlu dikelola dan dikembangkan bagi kelangsungan dan perkembangan desa. Potensi desa terdiri atas faktor-faktor sebagai berikut:

Potensi fisik potensi fisik suatu desa meliputi faktor-faktor sebagai berikut :

 

1.        Tanah. Merupakan sumber daya alam, termasuk bahan tambang dan mineral serta hasil pertanian sebagai mata pencaharian dan bahan pangan.

2.        Air. Termasuk sumber air, tata air, dan keadaan air untuk kepentingan hidup manusia, misalnya irigasi, perikanan, pertanian, dan kebutuhan sehari-hari.

3.        Iklim. Termasuk di dalamnya suhu udara serta curah hujan yang besar pengaruhnya terhadap usaha pertanian dan daerah objek wisata.

4.        Peternakan dan perikanan. Merupakan sumber tenaga, bahan makanan (sumber protein), dan sumber mata pencaharian bagi penduduk desa.

5.         Manusia. Merupakan sumber daya manusia atau sumber tenaga kerja yang mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam tersebut.

 

Potensi nonfisik potensi nonfisik ialah potensi yang berkaitan erat dengan sumber daya budaya, antara lain sebagai berikut :

 

1.         Sikap gotong royong, ialah suatu tradisi kerja sama saling membantu dalam masyarakat desa yang merupakan kekuatan produksi dan pembangunan desa.

2.         Lembaga-lembaga sosial, antara lain LKMD, LMD, PKK, Karang Taruna, dan organisasi sosial lainnya yang dapat memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat.

3.         Kreativitas aparatur desa yang mampu mengelola administrasi dan pemerintahan desa secara tertib dan lancar.

 

Keadaan potensi desa di setiap daerah tidak sama sebab dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :

 

1.        Keadaan lingkungan geografis

2.        Jumlah  penduduk

3.        Luas tanah

4.        Jenis serta tingkat kesuburan tanah

 

hal ini yang mengakibatkan kemampuan produksi dan laju perkembangan antara satu desa dan desa yang lainnya berbeda.


Desa Klapasawit Kecamatan Buluspessntren Kabupaten Kebumen merupakan Desa yang terletak pada arah selatan Kota Kebumen, dengan Orbit sekitar 10 Km dan luas wilayah adalah 258 ha. Desa Klapasawit terdiri dari 6 (enam) pedukuhan yaitu Dukuh Gintungan, Dukuh Joho, Dukuh Kedengagung, Dukuh Kerajan Lor, Dukuh Kerajan Kidul,Dukuh Kedungkuwali.

 

            Kultural penduduk masih diwarnai dengan tradisi budaya pedesaan dengan azas kekeluargaan dan gotong-royong, urutan jumlah mata pencaharian penduduk mayoritas adalah buruh tani dan petani kecil, buruh bangunan, pedagang, tukang, PNS/TNI/POLRI dan buruh tak menentu. Kondisi wilayahnya adalah dataran situasi perumahan penduduk cukup padat,sehingga banyak terdapat sarana untuk transportasi yaitu jalan raya.

           

            Sumberdaya industry kerajinan rumah tangga unggulan dan pengelolaan hasil kerajinan tangan, maka kegiatan ini akan dapat menambah penambahan waktu produktif bagi warga untuk penghasilan pendapatan. Sebagaimana pepatah mengatakan “waktu adalah uang” artinya semakin banyak waktu produktif akan semakin banyak penghasilan pendapatan keluarga. Bahan baku local jika dikelola/diolah oleh warga maka waktu luang waraga akan termanfaatkan untuk produksi, dan produksi ini akan menghasilkan nilai tambah. Teknologi tepat guna yang belum maksimal berkembang dalam upaya peningkatan nilai tambah di Desa Klapasawit antara lain : Anyaman Bambu, Kripik Tempe, Pisang Saleh, Kripik pisang, Menjahit dll

 

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kreativitas menggambar motif kreasi batik pada gerabah melalui pendekatan konstruktivistik di rumah Bapak Bahari Imsyahri, Desa Klapasawit, Dukuh Joho RT 002/002

 

Kali ini kita akan bahas tentang batik gerabah. Batik gerabah adalah kerajinan tangan yang terbuat dari bahan tanah liat yang di sebut kerajinan gerabah atau tembikar.

 

Batik gerabah biasanya dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :

1. Batik gerabah yang proses pembatikannya langsung dilakukan di atas media gerabah

2. Media gerabah di lukis atau di cat dengan motif batik

3. Gerabah detempel atau di hias menggun akan kain batik

 

            Batik gerabah yang pembatikannya langsung di lakukan di atas gerabah memiliki proses sama dengan membatik di atas kain. Gerabah yang sudah melalui proses pembakaran selanjutnya digambar sesuai dengan desain yang diinginkan. Setelah itu gerabah dibatik menggunakan malam, alat yang digunakan biasa berupa cating atau kuas. Untuk menghasikan batik gerabah tulis yang indah biasanya sebelum dibatik gerabah dicat warna putih terlebih dahulu. Tujuannya agar tampilan gerabah seperti kain yang dibatik dan menampakkan garis-garis putih seperti batikan pada kain. Namun untuk memberikan kesan natural, gerabah biasa langsung di batik tanpa di lapisi cat terlebih dahulu. Untuk proses yang sama dengan batik tulis pakai kain. Setelah proses selesai, maka batik gerabah difinishing menggunakan pelapis semacam melamin atau aqualaquer agar terlihat mengkilap. Gerabah yang sudah dibakar memiliki daya yang baik terhadap air jadi kerusakan pada saat proses pembatikan. Justru akan menambah artistik dan keunikan tersendiri. Selain itu akan menambah nilai jual terhadap gerabah tersebut.

 

            Jenis batik gerabah yang kedua yaitu gerabah batik yang proses pembuatannya di lukis atau di cat dengan motif batik. Sebenarnya ini tidak melalui proses pembatikan sama sekali. Hanya motif yang digambarkan pada gerabah menggunakan motif-motif batik. Cara membuatnya lebih sederhana dan tak memerlukan waktu yang lama. Gerabah yang sudah dibakar, selajutnya dilapisi dengan cat warna putih kemudian gerabah diberi gambar sesuai desain. Setelah itu baru dilukis menggunakan cat air. Untuk mempertahankan keawetan lukisan pada gerabah biasanya gerabah dilapisi dengan melamin.

 

            Selain dua jenis tersebut, terdapat batik gerabah yang dihias atau ditempel kain batik yang digunakan biasanya jenis batik lawasan atau batik bekas. Tujuannya untuk menambah nilai artistik dan keunikan tersendiri. Pemilihan batik lawasan diterapkan sebagai alternatif media hias karena memberikan nuansa antik pada produk yang dihias. Nuansa antik untuk pasaran saat ini sering kali menjadi suatu hal penting dan dicari oleh perajin. Teknik penerapan dekorasi ini adalah pertama menentukan jenis motif kain dan posisi motif pada badan gerabah. Perajin dituntut memiliki ketrampilan yang cukup untuk mencapai kualitas dekorasi yang baik, baik dilihat dari kualitas penerapan maupun kualitas penampilan motif. Penemtuan motif dilakukan untuk memilih mana motif yang cocok untuk gerabah berbadan melebar (horizontal) dan mana motif kain yang cocok untuk badan gerabah meninggi (vertikal). Pemilihan motif seperti ini tidak mutlak dilakukan, karena penentuan motif terkadang ditentukan oleh pesanan konsumen. Setelah motif kain ditentukan dilanjutkan dengan pemotongan kain. Teknik penerapan kain pada badan gerabah dilakukan dengan teknik tempel dengan praktek lem. Lem yang cukup baik digunakan adalah lem kastol yang dijual bebas dipasaran. Proses penempelan disebut berhasil bila hasil tempelan melekat dengan baik dan tidak terjadi gelembung-gelembung kain. Proses akhir atau finishing, hasil tempelan kain yang sudah kering dilapisi dengan cat transparan. Penggunaan kain batik lawasan sebagai bahan hias dapat dilakukan terhadap semua jenis bentuk gerabah. Namun yang paling penting diperlihatkan adalah ketelitian dan ketelatenan dalam proses penerapannya.

            Batik gerabah memiliki variasi bentuk yang bermacam-macam yaitu piring, tempat payung, asbak, guci, vas bunga, kursi dan meja, tempat buah, bakaran sate, tempat sambal, tungku, wajan dan lain sebagainya.

            Batik gerabah mulai dikembangkan di beberapa sentral kerajinan gerabah yang ada di Indonesia. Sentral kerajinan gerabah terdapat di Kasongan (Bantul,Yogyakarta), pengerjurang, Bayat, Klaten, Jateng), Kec. Plered (Purwakarta, Jabar), Bali dan Lombok.

            Batik ternyata bias  diaplikasikan pada media apapun. Bagi anda pecinta batik anda bias mengoleksi batik gerabah sebagai hiasan dekorasi rumah anda.


"Demikian seperti dilaporkan oleh Arif Triyanto dari Desa Klapasawit Kecamatan Buluspesantren Kabupaten Kebumen kepada Tim Liputan Kebumen On News."

BERITA LAINNYA


Kisah Ipda Lanjar Jadi Tukang Urut di Kebumen

#Kesehatan

KEBUMEN ON NEWS - Seorang abdi negara di Kebumen dikenal karena kemampuannya di bidang patah...


Eksistensi Pengrajin Cobek Di Kebumen

#UMKM

KEBUMEN ON NEWS - Di era modern seperti sekarang ini masyarakat sudah mulai beralih ke blender atau ...


Wisata Alun-Alun Pancasila Kebumen

#Khas Kebumen

KEBUMEN ON NEWS - Wajah baru Alun-alun Kebumen kini menjadi pusat perhatian masyarakat. Dengan...


Nasi Penggel Kebumen, Saksi Perjuangan Perlawan terhadap Belanda

#Pariwisata

KEBUMEN ON NEWS - Nasi Penggel, makanan tradisional khas Kebumen, bukan hanya menyajikan cita rasa...


UMKM Produksi Peci dan Jas Hujan Desa Karangsari

#UMKM

KEBUMEN ON NEWS - Kemajuan desa dapat diukur dari segi tingkat perkemabangan ekonomi warga di desa ...


Wahana Wisata Baru Jetski Menganti

#Pariwisata

KEBUMEN ON NEWS - Kini wahana wisata baru Jetski hadir di Menganti Kebumen. SM Jetski merupakan...


Destinasi Baru Wisata Kolam Renang Watugede Sruweng

#Pariwisata

KEBUMEN ON NEWS - Bagi Anda warga Kebumen dan sekitarnya yang ingin mengisi akhir pekan, bisa...


Anda ingin menjadi contributor
di Kebumen On News ?

Daftar On News